“Taman bunga
nusantara memang benar-benar indah loh!!” kata seorang teman ku suatu hari.
“hmm.. masa
sih?” aku menyahut sedikit tak percaya.
“hmm.. gak
percaya? coba deh kamu pergi ke sana, pemandangannya indah banget.” Katanya meyakinkanku.
“ah, masa
iya!!! Jadi pingin tahu”
Dan pada hari sabtu pagi. Jam wekerku berdentang kencang.
“oahmm..”aku
menguap masih sedikit ngantuk. Kulirik jam weker menunjukan pukul setengah enam
pagi. Segera ku mandi, seusai mandi. Akupun bersiap-siap untuk pergi ke taman
bunga nusantara. Bersama nurul dan ruuri temanku, sesuai janji kami kemarin.
“kamu jadi
pergi ke taman bunga bersama temanmu?” Tanya mama memulai pembicaraan saat kami
sarapan pagi di ruang makan.
“jadi ma..”
jawabku singkat.
“sudah siapkan
bekal?” Tanya mama lagi.
“sudah
dong!!” jawabku.
“oh, ya
sudah, ini buatmu” kata mama sambil mengulurkan selembar uang lima puluh ribu
ketelapak tangan ku.
“makasih ya
ma..” ucapku tersenyum.
Tak lama kemudian, terdengar suara klakson mobil dari
luar sana.
‘itu pasti
nurul dan ruuri’ batinku. Segeraku beranjak dari kursi yang ku duduki, lalu
berpamitan dengan mama sambil mencium tangannya.
“aku pergi
dulu ya ma... dah..”
“iya..
hati-hati dijalan ya…” sahut mama sedikit berteriak.
“huy
guys…”sapaku setelah tiba dihalaman rumah.
“hai juga..”
sahut nurul sambil tersenyum.
“sudah
siap?” Tanya ruuri.
“sudah
dong!! Eh, berangkat yuk!!” ajakku.
“ayo!!
Sudah, masuk!” kata nurul kamudian.
Akupun masuk kedalam mobil, lalu duduk di samping ruuri.
Kemudian mobil melaju kencang. Sekitar dua jam perjalanan dari rumah, akhirnya
kami sampai di cipanas, tempat taman bunga berada. Baru saja turun, kami sudah
dijajakan oleh pedagang kaki lima yang berhamburan disekitar lahan parkir.
Untuk menghindarinya, seringkali kami berkata maaf dan tidak. Meskipun tidak
enak hati mengucapkannya. Kami tidak perlu bayar mahal, hanya dengan uang sepuluh
ribu rupiah saja, kami bisa masuk dan menikmati indahnya panorama alam disana.
Pertama kali masuk, tanganku bergetar, seolah ini adalah
mimpi yang indah sekali. Aku menikmati awal yang ceria. Rencana awal. Kami
berjalan ke arah kiri untuk melihat air turjun. Sesampainya, keajaiban
menghampiriku, benar-benar indah. Airnya jernih, dingin, dan mengalir deras.
Membuat hatiku terhibur rasanya. Segera, ku ambil kamera sakuku, lalu..clekk..
kuambil foto diriku yang sedang tersenyum. Kemudian, ku ambil foto nurul dan
ruuri yang saling merangkul pundak. Serta ku ambil pula gambar-gambar
pemandangan disana. Sekitar setengah jam berada disana, kamipun memutuskan
untuk melanjutkan ke tempat berikutnya.
Ketika kami berjalan tidak jauh dari lokasi air terjun, kami
dihadapkan dengan sebuah labirin yang semak-semaknya amat tinggi. Kayaknya, ini
suatu tantangan untuk kami. Boleh juga untuk mencobanya, dengan niat yang
tinggi, kamipun mengambil selembaran petunjuk jalan untuk masuk kedalam labirin
tersebut.
Pertama-tama, kami belok kearah kanan. Untungnya jalan yang
kami pilih adalah jalan yang benar tanpa jalan yang buntu. Selanjutnya, kami
memilih kearah kanan lagi. Mungkin kali ini kita lagi nggak beruntung, karna
jalan yang kami pilih adalah jalan yang buntu.Dengan berat hati, kamipun
kembali ke jalan sebelumnya. Dari jalan awal, kami berbelok kearah kiri dan
seterusnya sampai ke pertengahan labirin. Dipertengahan , terdapat pohon besar
yang amat rindang. Dibawah pohon tersebut, ada beberapa bangku panjang untuk
kami beristirahat. Sejenak, kami duduk sembari istirahat.
“marsya,
punya minum gak?” Tanya ruuri kepadaku.
“yah, ada di
mobil” jawabku polos.
“nih, aku
punya minum!!” kata nurul sambil mengeluarkan sebotol air putih dari tas
kecilnya.
“mmm…
syukurlah jadi semangat lagi!!” ucapku
“iya !! Eh,
lanjut yuk !!” ajak nurul bersemangat.
“let’s go
!!” jawabku dan ruuri serempak.
Dengan semangat penuh, kamipun melanjutkan perjalanan sampai
pintu keluar tiba.
“yeah.. kita
bisa!!”kataku gembira.
“thank’s
god!!” lanjut ruuri semangat.
“syukurlah..”
kata nurul.
“eh,
sekarang rencana kita apa?” Tanya ruuri tiba-tiba.
“ke taman
anggrek yuk!!” ajak ku.
“dimana
letaknya?” Tanya nurul bingung.
“di sebelah
sana mungkin” tebak ruuri sambil menunjuk kearah kiri.
“camon”
jawabku dan nurul serempak.
Kamipun berjalan menuju taman anggrek. Setibanya, kulihat
banyak sekali bunga anggrek yang dipanjang di satu ruangan penuh. Segera
kuulurkan kamera sakuku, lalu clekk… aku, nurul dan ruuri berpose untuk ke dua
kalinya.
“lapar gak?”
tanyaku.
“banget”
jawab ruuri.
“iya, lapar
nih makan yuk!!” ajak nurul.
“kalian bawa
bekal gak?” tanyaku lagi.
“bawa
dong!!” jawab nurul dan ruuri serempak.
“ok!! Makan
disana yuk!!” kataku sambil menunjuk kearah pohon yang daunnya agak lebat.
Kamipun menghampiri pohon tersebut lalu memakan bekal kami masing-masing.
Senjapun menyapa. Segera kami ke pintu keluar. tak lupa, ku
membeli buah tangan untuk keluargaku di rumah. Setelah itu kami masuk mobil dan
pulang.
“gimana enak
kan?” Tanya ruuri saat di perjalanan.
“he… iya”
kataku, sambil senyum kuda.
“mau lagi?”
tanyanya lagi.
“kalau ada
waktu boleh !!” jawabku.
Benar-benar pengalaman yang seru, terpesona akan indahnya panorama
indnesia.
Karya: Marda Tillah.
No comments:
Post a Comment